“Tadi pagi Pak JK sudah menelepon bagian PB (penaggulangan bencana) untuk menyiapkan pompa air, apapun yang terjadi harus selalu siap-siaga,” kata Tia Kurniawan Kepala Sub Divisi Respon PMI Pusat menirukan JK seperti yang dirilis Media Officer M Jusuf Kalla, Husain Abdullah kepada Tribun.
Untuk mengetahui situasi di lapangan dan memprediksi datangnya banjir, PMI saat ini terus memantau pintu-pintu air yang menuju ke dan berada di Jakarta seperti pintu air Katulampa, Karet, Pulogadung dan lainnya. Menurut Masfuri bagian Posko PMI Pusat, Sampai saat ini kondisi wilayah Jakarta masih normal terutama di Katulampa. Kondisi banjir akan kritis ketika curah hujan tinggi dan pintu air Katulampa berada pada siaga 1.
“Sekarang masih 60 meter masih normal pada siaga 4. Itu akan kritis ketika lebih dari itu pada siaga 1 sampai saat ini hujannya masih belum pada titik curah hujan yang sangat tinggi” ungkap Masfuri yang mengenakan seragam staf PMI Pusat.
Masih menurut Masfuri, PMI terutama di Jakarta Timur sudah melakukan pelayanan, dan membuat dapur umum. Kata dia, PMI membuat dapur umum di markasnya masing-masing, kemudian mendistrubusikan ke areanya masing-masing pula.
Lokasi dapur umum bukan di lapangan (lokasi banjir) melainkan di markas PMI masing-masing kota seperti di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan lainnya. “Semua bagian sudah ada semua (dapur umum) itu sudah standar sekali,” katanya lagi. Pembukan dapur umum di masing-masing markas bertujuan agar makanan yang dihasilkan lebih higienis daripada di lapangan. “Jika dapur umum di lapangan akan terjadi crowded (kepadatan), kebersihannya juga tidak terjamin,” tukas Masfuri.
PMI melalui tim di lapangan sedang mengumpulkan data pengungsi, kebutuhan dan data dampak banjir. Bantuan yang telah disalurkan oleh PMI kepada para pengungsi banjir berupa makanan siap saji dan makanan pembuka. Makanan tersebut, ungkap Masfuri, sudah sesuai dengan kebutuhan nutrisi tubuh. (*)
Sumber: TRIBUN-TIMUR.COM


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !